« Home | Panggilan Lembut » | Menuju Scudetto » | Riak Rasa » | Lebaran » | SabaR » | PuZZLe » | Dia..angin » | SemuaMua » | Kangen.... » | Think about he »

Indahnya Cinta Pertama

Lunglai....
Tubuhnya terkulai lemah dengan sisah butiran peluh yang masih tampak berkilauan di dahinya. Perjuangan hidup dan mati yang menggadaikan jiwa baru saja usai. Semburat pucat di wajahpun perlahan lenyap, dia menggatinya dengan senyuman, lalu bibirnya melafadhkan Hamdalah sebagai rasa syukur yang tiada terkira kepada Sang Khalik.
Tak lama, sosok mungil itu ada di dalam dekapan. Dipeluknya dengan segenap kehangatan kasih sayang, padahal dirinya masih tampak lelah.
Terlihat gemerlap binar bahagia seraya tak henti-hentinya menyapa buah hati tercinta. Tetes air bening tak kuasa terbendung, mengalir dari sudut mata, air mata bahagia.

Bagai melepas kerinduan yang teramat dalam, pipi yang masih kemerah-merahan itu diciumi dengan lembut dan kepalanya dibelai dengan manja. Yang dirindukanpun sedikit menggeliat.

Subhanalah..betapa indahnya ciptaanMu ya Allah..(gumamnya)

Mata kecil itu memang belum bisa melihat dengan sempurna, namun nuraninya seakan berkata 'diri ini berada di tangan seseorang yang sangat mencintainya.

Elusan lembut dan sapaan yang sering terdengar saat masih di dalam rahim, kini dapat dirasakan. Aura cintapun semakin memancar dari kedalaman hati seorang ibunda, menyelimuti sang buah cintanya yang baru saja menyapa dunia.

Indah....bahkan teramat indah

Cinta ibunda memang cinta yang paling mudah, cinta itu selalu ada, tiada pernah pudar, tiada pernah berubah dan berkurang, tiada pernah ragu untuk untuk dilimpahkannya. ibunda lah orang yang tak pernah kenal lelah menjaga dan membesarkan kita, anak-anaknya. Bahkan ketika kita belum mengenal sepatah kata, ibunda jua yang mengajarkan tentang makna kasih sayang, cinta dan ketulusan.
Adakah cinta di dunua ini yang dapat menyaingi cinta ibunda?

Betapa dengan kasihnya, masa kehamilan dilewatinya dengan keikhlasan dan kesabaran. Perasaan mual dan pusing , ditambah membawa beban berat, hingga saat nyawa menjadi taruhan saat melahirkan. Tak akan dapat tergantikan oleh cinta-cinta lain yang penuh kepalsuan.

Ibundapun bagaikan pelabuhan cinta bagi anak-anaknya, kerelaannya untuk sekedar disinggahi, lalu ditimbun dengan segala resa dan gundah, bahkan amarah, tak jarang juga kita mengabaikannya, tapi semua perlakuan itu hanya akan dibalas dengan senyum kesabaran. Tak heran, seorang ibunda sanggup memelihara sekian banyak anak yang dilahirkannya, namun belum tentu satu anakpun bersedia menjaga dirinya hingga beliau tutup usia.

Aaah,,
Rasanya kita semua pernah mengalami jatuh cinta. Dan cinta pertama itu selalu terhatur pada seseorang yang selalu berada di samping kita, tempat curahan suka dan duka.
Ketika lapar, dengan tangannya ia menyuapkan makanan, diberikan air susu ketika haus, hingga diajarkan berakhlak mulia seperti Rasulullah SAW.

Ibunda memang bukan sekedar sekolah pertama bagi kita, tapi merekalah cinta pertama kita.

Dan apakah ada cinta yang paling indah dari pada cinta pertama?

Links

  • Google
  • Templates
  • BlogFam Community Indonesian Muslim Blogger

Google Docs & Spreadsheets -- Web word processing and spreadsheets. Edit this page (if you have permission) | Report spam